Kamis, 02 April 2009

TOKSIKOLOGI INDUSTRI SISTEM IMUNITAS PADA TUBUH ( IMUNOTOXICOLOGI )



TUGAS KELOMPOK TOKSIKOLOGI INDUSTRI

SISTEM IMUNITAS PADA TUBUH ( IMUNOTOXICOLOGI )



DISUSUN OLEH :


Dorin Mutoif ( 0806384084 )

Muhammad Riza Wahyu ( 0806385124 )



DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2009



Penyakit

Jenis Toksikan

Gejala

1. Imunosupresi

· Timbal

· Merkuri

· Ethanol

· Benzene

· Polychlorinated biphenyl

· Polibrominated biphenyl

· Dibenzodioksxins

· Hidrokarbon aromatik polisiklik

· Urethane

· Pestisida ( karbamat, organoklorin, organofosfat )

Imunosupresi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Dengan adanya penurunan jumlah antibodi dalam tubuh, maka penyakit-penyakit akan lebih leluasa masuk dan menginfeksi bagian tubuh. Hal tersebut akan menyebabkan adanya gangguan pertumbuhan dan produksi. Jadi, sangatlah penting untuk mengenali dan mengetahui imunosupresi.

http://infovet.blogspot.com/2007/09/bagaimana-mengenali-dan-mengatasi.html

2. Alergi

· Formaldehida

· Nikel

· Kromium

· Emas

· Merkuri

· Berilium

· Resin dan plasticizer ( toluene diisosianat, trimelitik anhidrida )

· Ftalik anhidrida

· Pestisida

· Etilenediamin

· Zat tambahan makanan ( azodyes, BHT, BHA )

· Anti mikrobial ( EDTA, merkuri ) senyawa platinum

Hipersensitivitas adalah respon imun yang merusak jaringan tubuh sendiri. Mereka terbagi menjadi empat kelas (tipe I – IV) berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi hipersensitif. Tipe I hipersensitivitas sebagai reaksi segera atau anafilaksis sering berhubungan dengan alergi. Gejala dapat bervariasi dari ketidaknyamanan sampai kematian. Hipersensitivitas tipe I ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari sel mast dan basofil. Hipersensitivitas tipe II muncul ketika antibodi melilit pada antigen sel pasien, menandai mereka untuk penghancuran. Hal ini juga disebut hipersensitivitas sitotoksik, dan ditengahi oleh antibodi IgG dan IgM. Kompleks imun (kesatuan antigen, protein komplemen dan antibodi IgG dan IgM) ada pada berbagai jaringan yang menjalankan reaksi hipersensitivitas tipe III. Hipersensitivitas tipe IV (juga diketahui sebagai selular) biasanya membutuhkan waktu antara dua dan tiga hari untuk berkembang. Reaksi tipe IV ikut serta dalam berbagai autoimun dan penyakit infeksi, tetapi juga dalam ikut serta dalam contact dermatitis. Reaksi tersebut ditengahi oleh sel T, monosit dan makrofag.

3. Autoimunitas

· Dieldrin

· Vinil klorida

· Trikloroetilen

· Quartz

· Perkloroetilen

· Epoxy resin

· hidrazin

Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun yang disebut autoimunitas. Sistem imun gagal untuk memusnahkan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang bagian dari tubuh. Dibawah keadaan sekitar yang normal, banyak sel T dan antibodi bereaksi dengan peptid sendiri. Satu fungsi sel (terletak di thymus dan sumsum tulang) adalah untuk memunculkan limfosit muda dengan antigen sendiri yang diproduksi pada tubuh dan untuk membunuh sel tersebut yang dianggap antigen sendiri, mencegah autoimunitas.




Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas

http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas_selular

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan

http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=27



Diposting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes depkes Yogyakarta Jurusan kesehatan lingkungan
Occupational health and Safety, university of Indonesia
munggu, Petanahan, kebumen