Selasa, 31 Maret 2009

KESEHATAN KERJA Program Kesehatan Kerja Di Bagian Proses Kerja HVAC PT CEGELEC, Di di BP West Java Di antara laut Cirebon dan Indramayu TAHUN 2008



TUGAS MAKALAH

KESEHATAN KERJA

Program Kesehatan Kerja Di Bagian Proses Kerja HVAC PT CEGELEC, Di di BP West Java Di antara laut Cirebon dan Indramayu TAHUN 2008

ANGGOTA KELOMPOK :

Dorin Mutoif ( 0806384084 )

Muh. Riza Wahyu ( 0806385124 )

Veronica Amelia ( 0806386423 )

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSIRAS INDONESIA

DEPOK, 2009

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Kami/Saya dengan ini menyatakan bahwa makalah/paper/tugas ini dibuat dengan sejujurnya dengan mengikuti kaidah Etika Akademik UI serta menjamin bebas Plagiarisme.

Kami/saya juga menyadari bahwa jika diantara kami/saya tidak menandatangani surat pernyataan ini berarti kami/saya tidak berkontribusi dalam pembuatan makalah/paper/tugas serta bersedia tidak memperoleh nilai karena keteledoran tersebut.

Bila kemudian diketahui kami/saya melanggar Etika Akademik maka saya bersedia dinyatakan tidak lulus/gagal.

Depok, tanggal 01 April 2009

Tanda tangan individu/kelompok :

Nama /NPM Tandatangan

1. Dorin Mutoif / 0806384084 .......................

2. Muh.Riza Wahyu .......................

3. Veronica Amelia ………………



1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam usaha yang semakin pesat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan baru yang didirikan sehingga persaingan antar perusahaan-perusahaan sejenis semakin pesat. Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perusahaan, manusia sebagai faktor tenaga kerja dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta aktif dan bersemangat dalam melaksanakan tugas, maka sangat penting dalam memberikan perhatian pada karyawannya. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah diterapkannya keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan, tetapi tanpa adanya perhatian dan pemeliharaan tenaga kerja, maka tujuan-tujuan perusahaan akan terhambat.

Demikian pula dengan masalah kesehatan kerja, masalah kesehatan kerja yang sangat baik akan membuat karyawan bekerja dengan baik karena para karyawan merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya, sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang baik misalnya ventilasi yang kurang baik, penerangan dan kebersihan yang kurang memadai, ruangan yang sangat padat, serta suhu yang sangat panas akan mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja karyawan.

Kesehatan kerja yang baik dapat membuat para karyawan merasa betah atau merasa nyaman dan terjamin kesehatannya, sehingga dapat melakukan atau melaksanakan pekerjaannya dengan baik serta di tunjang oleh keselamatan kerja yang baik pula.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja, pemerintah antara lain telah menempuh jalan intensifikasi pertanian, transmigrasi, pendidikan dan pekerjaan umum, peningkatan produktivitas dalam perusahaan adalah bertujuan diantaranya untuk mencapai tujuan dalam perusahaan, disamping itu produktivitas akan dapat meningkatkan pendapatan.

Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang-barang maupun jasa, peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan langsung pada standar hidup yang berada dibawah kondisi distribusi yang sama dari perolehan produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja

Perusahaan yang telah menyadari pentingnya tingkat produktivitas kerja karyawan, akan selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja. PT Cegelec di anjungan minyak tepatnya di BP West Java ditengah laut antara laut Cirebon dan Indramayu, yang bergerak di bidang oil and gas

Dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, PT Cegelec memberikan jaminan kepada karyawan perusahaan yang antara lain adalah : jaminan tentang pengobatan dan perawatan karena pekerjaan, tentang gaji selama sakit, tunjangan kecelakaan kerja dan lain-lain yaitu : Asuransi dan tunjangan berupa uang. Jaminan-jaminan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Adapun upaya-upaya lain yang dilakukan PT. PT Cegelec dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan cara memberikan program-program pendidikan dan pelatihan. Disamping itu perusahaan juga menambah perlengkapan dan peralatan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai peranan yang sangat penting di dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja serta demi untuk mencapai target yang diharapkan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis ingin mengetahui “ Penerapan program kesehatan kerja DI PT CEGELEC Tahun 2008 “

B. TUJUAN

Tujuan kelompok kami mengambil proses kerja dibagian HVAC, karena pada bagian proses kerja di HVAC sendiri paling banyak memberi dampak pada gangguan kesehatan dibandingkan pada proses kerja dibagian kerja yang lain yang ada disana. Selain itu berkaitan dengan kenyamanan kerja yang berhubungan dengan ergonomic dan dapat meningkatkan produktifitas kerja. Juga untuk mengetahui/mengidentifikasi bahaya di tempat kerja terutama pada bagian proses kerja di HVAC.

2. ISI

A. TINJAUAN TEORI

B. URAIAN PROSES KERJA

PROSES KERJA MAINTENANCE HVAC

1. Melakukan pengetesan fungsi mekanis dan elektris motor unit, seperti fan motor, kompresor motor, pump motor, blower motor.

· Memeriksa nilai arus dan tegangannya, name plate, daya, kontaktor, kapasitor dan arus yang ditarik. Memastikan seluruh spesifikasi sesuai dengan daya unit.

· Memeriksa aspek mekanis dari motor unit; vibrasi, kebisingan, temperature tinggi, dll.

2. Melakukan pengetesan tahanan insulasi pada motor, pompa, condenser, kompresor, dan evaporator menggunakan megger. Catat hasil pengetesan pada form laporan PM.

3. Periksa saluran / pipa air; apakah bocor atau tidak tersambung.

4. Periksa sambungan kabel pada sistem HVAC, bila perlu lakukan tes kontinuitas untuk memastikan kabel tersambung.

5. Periksa sambungan pipa / ductwork.

6. Periksa Sistem Pendinginan atas adanya kebocoran, tekanan yang tidak sesuai, dan kerusakan insulasi pipa. Matikan Pendingn lebih dahulu bila diperlukan.

7. Pastikan bahwa thermostat berada dalam kondisi yang baik dan berfungsi.

8. Periksa panel kontrol dan kebersihan, kelembaban, dan keseluruhan sistem operasi junction box.

9. Periksa valve / kran air dari korosi dan kerusakan lainnya.

10. Periksa pendingin / chiller dan air dinginnya.

11. Periksa fisik, vibrasi, kebisingan, kondisi beban lebih, arus, leads dan arus yang tertarik.

12. Periksa level minyak sistem HVAC.

13. Periksa ketegangan belt, Pulley, fan blade dan kondision.

14. Periksa kaca pengamatan dan pastikan kebersihannya.

15. Periksa peralatan pengukuran, seperti alat pengukur temperature, seperti pengukur temperature dan Pressure gauge.

16. Periksa kondisi filter.

17. Lakukan pengecekan dan membersihkan coil pada unit fan, Condenser, Evaporator.

18. Periksa semua peralatan dari korosi, kerusakan dan patah.

19. Ganti atau perbaiki alat / unit bila terjadi malfunction, kerusakan, dan juga komponen yang tidak sesuai. Fungsinya.

20. Setelah selesai melakukan pekerjan PM, siapkan data laporan (data, pembacaan, kondisi dan defect materials list) dan minta ask supervisor/ superintendent menandatangani laporan tersebut.

Memeriksa Proses Kerja yang Paling Berisiko Tinggi, yaitu pada saat:

No.

Proses Kerja

Bahaya

Dampak

Rekomendasi

1.

Pemasangan manifold gange pada service port section

Freon fume

- Inhalasi (liat MSDS)

- frossbite

- pastikan valve manifold gange pada posisi tertutup

- hose manifold gange terpasang dengan kuat

- valve service port posisi tertutup

2.

Pemasangan tabung Freon dengan hose ( selang ) manifold gauge

SDA

SDA


3.

Pengisian Freon ke system sedang online

SDA

SDA

- pastikan section valve service part telah terbuka sebelum valve manifold gange & valve tabung Freon dibuka

- Pastikan posisi tabung dalam keadaan berdiri agar yang masuk ke system adalah gas Freon

- Pastikan pengisian system dengan memperhatikan amphere, kompressor & pressure untuk Freon R22(online).

Suction: 58 – 75 psi

Disch: 240 – 290 psi

4.

Melepas peralatan (sebelum pengisian telah sempurna)


- Inhalasi

- Frossbite

- Tutup valve suction untuk service part

- Tutup valve tabung Freon

- Release sisa Freon yg ada did lm hose manifold gange. Sedikit dengan mengendorkan pisis hose

- Pastikan tekanan di pressure gauge nol setelah di release

  1. MASALAH

Faktor yang mempengaruhi bahaya ditempat kerja yaitu:

1. Intensitas (seperti zat-zat atau bahan-bahan berbahaya kimia)

2. Lamanya waktu pajanan

Seseorang yang terpajan bising dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan dosis pajanannya bertambah dalam sehari, maka dia lebih berisiko terkena efek buruk dari kebisingan

3. Kerentanan individu

Pada permasalahan yang ada biasanya para pekerja kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan pada dirinya, seperti lalai, lupa, atau bahkan tidak menjalankan SOP dengan benar.

D. HAZARD DAN EFEK KERJA

Menurut MSDS yang paling berbahaya yaitu pada saat proses pengisian gas Freon karena bisa menyebabkan:

1. Inhalasi

Jika dihirup, dapat dengan seketika kehilangan udara bersih. Tetap buat tenang. Jika tidak bernafas, berikan nafas buatan. Jika sulit untuk bernafas, berikan oksigen, dan segera hubungi dokter.

2. Kontak kulit

Area pengurasan dengan air hangat. Tidak menggunakan air panas. Jika terjadi frostbite, segera hubungi dokter.

3. Kontak mata

Bila terjadi kontak, dengan seketika mata menjadi merah, dengan membasuh air yang banyak sedikitnya dalam waktu 15 menit, segera hubungi dokter.

4. Ingesti

Jalur yang tidak mungkin, kalaupun kebetulan tertelan, segera hubungi dokter.

E. METODE PENGENDALIAN

Metode Pengendalian

1. Medical check up

Dilakukan setiap setahun sekali pada pekerja yang berumur dibawah 45 tahun, sedangkan yang diatas 45 tahun dilakukan 6 bulan sekali.

2. Surat work package sebelum bekerja

Sebelum bekerja pekerja diharuskan membawa surat work package, yang dilakukan pengecekan oleh planner/HSE dengan menggunakan check list apakah orang tersebut sudah fit for work.

Tujuannya dilakukan fit for work yaitu dikarenakan transportasi yang digunakan oleh para pekerja dari darat ke laut dengan menggunakan boat/kapal. Dengan jarak 2-3 jam itupun jika ombak dalam keadaan tenang.

Setelah sesampainya ditempat kerja, pekerja juga diharuskan untuk beristirahat kira-kira 1 jam sebelum memulai bekerja. Tujuannya yaitu karena perjalanan ke laut menggunakan kapal/boat akan ada pengaruh bagi pekerjanya itu sendiri seperti vertigo, dsb.

3. Adanya SOP Safety Process sebelum pekerjaan dimulai ditempat kerja.

a. Hindari kontak langsung dengan rangkaian sirkuit yang sedang beroperasi/panas.

b. Lepaskan semua material bersifat konduktif dari tubuh kita, seperti : jam, cincin, kalung, gelang, kaca mata, dll

c. System grounding dan peralatan safety yang berhubungan dengan peralatan tes harus di periksa sebelum pekerjaan dimulai

d. Jangan meninggalkan peralatan tes dalam keadaan hidup/terenergize meskipun hanya sesaat

e. Gunakan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan PM ini

f. Seluruh pekerjaan testing, inspeksi dan maintenance harus dilakukan oleh personel yang kompeten dan terlatih sesuai dengan pekerjaan PM ini

g. Gunakan safety harness dan life fest bila bekerja di ketinggian dan di atas air

h. Mematuhi semau prosedur safety seperti : tool box, safety meeting, stop pekerjaan bila ada perbuatan/kondisi unsafe serta kenakan PPE

4. Handling and storage

Handling (personal)

Hindari menghirup uap. Hindari kontak dengan mata dan kulit. Dianjurkan penggunaan dengan cukup ventilasi sampai kontak pekerja menara utama di bawah limit. Menghindari kontak dengan klorin atau agen oksidasi kuat lain. melihat bagian data api dan ledakan.

Storage

Bersih, area kering. Tidak memanaskan diatas 52oC (125oF).

5. EXPOSURE CONTROLS/PERSONAL PROTECTION

Engineering controls

Hindari menghirup uap. Hindari kontak dengan mata dan kulit. Dianjurkan penggunaan dengan cukup ventilasi sampai kontak pekerja menara utama di bawah limit. Local exhaust sebaiknya digunakan jika banyak kuantitas udara yang terlepas. Ventilasi mesin sebaiknya digunakan di tempat yang rendah atau tertutup.

Personal Protection Equipment (PPE)

Sarung tangan sebaiknya digunakan untuk menghindari lama dan seringnya terpajan. Kaca mata untuk melindungi percikan bahan kimia seharusnya dapat digunakan untuk melindungi kontak langsung ke mata. self-contained breathing apparatus (SCBA)diperlukan apabila terjadi kecelakaan besar.

Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes depkes yogyakarta Jurusan kesehatan lingkungan, occupational Health and Safety, university of Indonesia munggu, Petanahan, Kebumen, jawa tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar